Selasa, 19 Mei 2020

REVISI JUDUL 1: PENGEMBANGAN TENAGA PPERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI DAN KINERJA GURU DI MI AL-JIHAD KARANGGEBANG


PELAYANAN PERPUSTAKAAN

A. Pengertian Pelayanan Perpustakaan
Perpustakaan berfungsi sebagai salah satu faktor yang mempercepat akselerasi transfer ilmu pengetahuan, oleh karena nya perpustakaan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan suatu lembaga. Selain itu juga perpustakaan berfungsi sebagai sumber informasi, dan merupakan  penunjang yang penting artinya bagi suatu riset ilmiah, sebagai bahan acuan atau referensi.
Melihat fungsi dari perpustakan yang sedemikian “penting” maka layaklah diperhatikan oleh Pustakawan atau pun pengguna perpustakaan bahwa perpustakaan semestinya mampu mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan berbagai aspek lainnya, oleh karena nya kesan perpustakaan sebagai institusi kuno harus mulai dikikis, termasuk juga masalah pelayanan perpustakaan  yang harus memulai pelayanan yang berorientasi pengguna.
Layanan di perpustakaan ideal nya dapat lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat, ini berarti orientasi pelayanan perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan teknologi informasi dan pelayanan yang ramah, dengan kata lain menempatkan pengguna sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi kebijakan pada suatu perpustakaan, kesan kaku pelayanan diperpustakaan harus dieliminir sehingga perpustakaan berkesan lebih manusiawi.
Secara umum pelayanan di perpustakaan dapat diartikan suatu kegiatan atau aktivitas dalam memberikan jasa layanan kepada pengunjung perpustakaan tanpa membedakan status sosial, ekonomi, kepercayaan maupun status lainnya.

B. Jenis Layanan Perpustakaan
Layanan diperpustakaan secara teknis terbagi kedalam 3 kategori, yaitu:
  1. Layanan Teknis. Layanan ini biasanya berupa pengadaan dan pengolahan bahan pustaka, serta menginformasikan bahan pustaka yang telah diolah, serta ketersediaan berbagai fasilitas penunjang lainnya.
  2. Layanan Pemakai. Biasanya layanan yang berhubungan langsung dengan pengguna perpustakaan yaitu: Sirkulasi, Skirpsi, Referensi, Reserve, OPAC,  Internet, Multi Media dan lain sebagainya
  3. Layanan Administrasi. Layanan Administrasi terdiri dari dua kategori, yaitu layanan untuk administrasi perpustakaan/staf perpustakaan dan administrasi untuk pengguna perpustakaan, jenis layanan biasa nya berupa surat menyurat dan pengarsipan dokumen.

C. Sistem Pelayanan Perpustakaan
Perpustakaan perlu menentukan sistim pelayanan yang jelas, agar pengunjung dapat memanfaatkan koleksi buku yang ada di perpustakaan dengan baik. Ada 2 sistim pelayanan perpustakaan yang dikenal dewasa ini :
  1. Pelayanan Terbuka
Pada sistem pelayanan terbuka anggota atau peminjam dapat langsung memilih buku yang dikehendali secara bebas pada rak buku. Dan jika mengalami kesulitan dapat meminta bantuan pada petugas perpustakaan.
  1. Pelayanan Tertutup
Pada pelayanan tertutup para peminjam atau pengunjung tidak bisa langsung mengambil buku yang diinginkan pada rak buku, tetapi harus melihat dulu di laci katalog buku. Setelah ditemukan dicatat di nomor klas buku dan diberikan pada petugas. Selanjutnya petugas perpustakaan mengambilkan buku yang dimaksud.Untuk dapat melaksanakan pelayanan dengan baik pada kedua macam sistem pelayan perpustakaan tersebut diperlukan beberapa syarat, yaitu:
a. Koleksi harus disusun secara sistematis
  • Koleksi buku atau brosur dan leaflet disusun menurut nomer panggilnya.
  • Koleksi majalah menurut bidang subjek luas, yang di dalamnya disusun menurut abjad judul majalahnya.
  • Koleksi rujukan menurut jenis publikasinya, yang berbentuk buku disusun menurut nomer panggil dan yang berupa majalah disusun menurut abjad judul, namun disimpan di dalam ruang koleksi rujukan. Ruang koleksi rujukan sejogyanya dekat dengan ruang baca perpustakaan, agar pengguna dapat menggunakan bahan rujukan sewaktu ia memerlukan.
b. Alat temu kembali koleksi pustaka harus lengkap :
  • Katalog buku/brosur/leaflet. Harus dapat ditelusur dari berbagai titik telusur, yaitu dari nama pengarang, judul, lembaga penerbit, maupun subjek.
  • Katalog majalah, katalog ini penting untuk menunjukkan judul-judul majalah yang dimiliki perpustakaan. Selain informasi mengenai judul diperlukan juga data tentang volume, nomor, dan tahun terbitnya agar pengguna dapat memastikan apakah ia akan menggunakan koleksi majalah perpustakaan tersebut atau harus mencari di perpustakaan lain yang memiliki volume/nomor tertentu.
  • Indeks artikel majalah dan monograf analitik. Indeks tersebut biasanya memuat judul-judul artikel yang dikutip dari majalah dan buku/monograf semacam prosiding, risalah dan lain-lain yang isinya terdiri atas artikel/karya tulis. Indeks majalah/monograf analitik ada juga yang dilengkapi dengan abstrak, anotasi atau ringkasan karya tulis.
c. Pendaftaran
  • Pendaftaran biasa dilakuakan di awal, dimana harus mengisi sebuah form dan identitas diri sesuai kartu identitas. Lalu menginputkan kode pin untuk kondisi unik. Biasanya untuk peminjaman pertama, dapat dilakukan dengan meninggalkan karu identitas sebelum kartu anggota jadi.
  • Membayar uang administrasi untuk biaya penggantian pembuatan kartu anggota.
  • Data anggota disimpan di database digital maupun manual. Digital disini berupa data yang disimpan kedalam komputer. Lalu data manual merupakan data yang dicatat dibuku secara tulis tangan.
d. Peminjaman
  • Setelah konsumen mendapatkan buku yang diinginkan maka selanjutnya dapat ke bagian administrasi untuk melakukan peminjaman
  • Pihak administrsi melakukan pengecekan data anggota di database. Lalu dicocokan dengan kartu anggota yg di bawa oleh anggota dan pin yang di masukkan oleh peminjam
Penyusunan dokumen/literatur secara sistematik di rak sebenarnya sudah memudahkan pustakawan/pengguna mencari dokumen. Pengguna yang memerlukan suatu subjek tertentu bila menemukan satu koleksi pustaka mengenai subjek tersebut akan dapat 9 pula menemukan judul koleksi pustaka lain dalam kelompok subjek tersebut, karena letak koleksi pustaka bersubjek sama selalu ditempatkan saling berdekatan.

D. Sistem Pelayanan di perpustakaan sekolah
Layanan di perpustakaan sekolah bertujuan untuk menyajikan informasi guna kepentingan peningkatan pelaksanaan proses belajar mengajar dan rekreasi bagi semua warga sekolah dengan mempergunakan bahan pustaka yang dimilikinya. Sebagai suatu lembaga jasa, keberhasilan perpustakaan sangat tergantung dari sistem dan pelaksanaan aspek layanannya kepada para pemakainya. Secara umum, perpustakaan yang berhasil adalah perpustakaan yang banyak dikunjungi oleh masyarakat pemakainya untuk memanfaatkan sumber-sumber informasi yang ada didalamnya.
Oleh karena itu, perpustakaan sekolah agar dapat melaksanakan layanan yang baik hendaknya harus mempunyai petugas perpustakaan yang aktif (Perpustakaan Nasional RI, 1994:71). Ditinjau dari sasaran yang dituju, maka ada tiga jenis layanan yang diberikan oleh perpustakaan sekolah menurut Hengky Latul (1990:80), yaitu:
  1. Layanan kepada guru yaitu, dengan memberikan kegiatan berupa peningkatan pengetahuan guru mengenai subjek yang menjadi bidangnya, membantu guru dalam mengajar di kelas, menyediakan pesanan bahan pustaka bahan pustaka yang dibutuhkan mata pelajaran tertentu, menyediakan bahan informasi bagi kepentingan penelitian yang diperlukan oleh guru dalam rangka meningkatkan profesinya, menyediakan jam cerita, dan https://www.cialissansordonnancefr24.com/generique-cialis/ mengisi jam pelajaran yang kosong.
  2. Layanan kepada murid yaitu dengan memberikan kegiatan berupa menyediakan bahan pustaka untuk memperluas pengetahuan, menyediakan bahan pustaka untuk memperdalam bidang yang diminati, menyediakan bahan pustaka untuk meningkatkan keterampilan, menyediakan kemudahan kepada murid untuk mengadakan penelitian, dan mengadakan efektifitas untuk meningkatkan minat baca.
  3. Layanan kepada manajemen sekolah yaitu dengan cara perpustakaan sekolah secara aktif membantu pimpinan sekolah dan guru dalam bidang perencanaan, pelaksanaan, pemanduan, dan penilaian program-program pendidikan di sekolah.
Apabila semua sasaran yang diatas telah terpenuhi, maka suatu perpustakaan sudah bisa dianggap berhasil dalam menjalankan sistem pelayanannya.

E. Aktifitas layanan di perpustakaan sekolah.
Aktifitas layanan di perpustakaan sekolah beraneka ragam jenisnya. Tapi kebanyakan perpustakaan sekolah yang ada, hanya memberikan layanan berupa peminjaman bahan pustaka berupa buku. Berikut adalah berbagai aktifitas layanan pada perpustakaan sekolah (Sulistyo-basuki 2005:69-70):
  1. Peminjaman bahan pustaka(buku) baik buku-buku yang menunjang kegiatan belajar mengajar ataupun buku-buku fiksi seperti cerita adat dan novel.
  2. Menyediakan sumber-sumber informasi bagi murid atau guru dan menjawab pertanyaan-pertanyaan murid atau guru tentang berbagai bidang ilmu pengetahuan.
  3. Sekolah yang mempunyai perpustakaan sekolah yang dikelola dengan baik ditempatkan dalam ruangan yang cukup besar dengan fasilitas yang memadai dapat mengadakan “jam perpustakaan”. Ruang perpustakaan harus besar, sebab pada jam ini murid-murid satu kelas diharuskan mengadakan berbagai macam penyelidikan tentang berbagai seni subjek yang berhubungan dengankurikulum sekolah. Kemudian murid-murid ditugaskan menyusun karangan singkat tentang subjek yang telah diselidiki sehingga hasil karya mereka yang baik, dapat dipakai untuk menambah koleksi pada perpustakaan tersebut.
  4. Melayani kebutuhan pelajar dalam kelas. Hal tersebut dapat dilakukan, bila guru kelas memerlukan bahan-bahan dari perpustakaan untuk membantu pelajarannya.
  5. Memberikan pelatihan kepada anak (pendidikan pemakai) supaya mereka dapat menggunakan bahan perpustakaan secara mahir seperti memakai kamus, ensiklopedia, membaca peta dan globe, mengadakan penelitian sesuai dengan tugas dari guru.
  6. Bimbingan minat baca. Sesuai dengan fungsi dan tujuannya, perpustakaan sekolah memegang peranan penting dalam peningkatan minat baca. Perpustakaan membantu mendorong dan mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan belajar mandiri. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan bimbingan minat baca yaitu, memperkenalkan cara membaca yang baik karena membaca yang baik merupakan modal fisik yang sangat diperlukan
  7. Layanan pemesanan buku, yaitu merupakan layanan bagi pengguna yang menginginkan suatu buku bacaan namun perpustakaan tersebut tidak memilikinya, maka pengguna bisa memesan kepada pustakawan untuk memasukkannya pada daftar buku yang akan dibeli.
  8. Layanan fasilitas computer dan internet seiring berkembangnya jaman, perpustakaan juga harusnya menyediakan layanan internet dimana pengguna dapat juga mencari informasi melalui media tersebut sehingga tidak terlalu terpaku dengan sumber buku saja.
  9. Layanan audiovisual, yaitu layanan yang dapat membantu pengguna untuk mendapatkan ilmu pengetahuan melalui media berupa TV kabel, VCD/DVD, dan kaset dengan cara seperti pemutaran film-film yang penuh akan unsur edukasi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar agar lebih menarik dan tidak membosankan
  10. Peminjaman majalah, merupakan salah satu layanan yang bertujuan sebagai media rekreasi bagi pengguna yang telah seharian penuh melakukan kegiatan belajar, sehingga dapat menghibur mereka agar kembali bersemangat untuk menghadapi pelajaran berikutnya.
  11. Layanan story telling, merupakan layanan yang dapat membantu para murid untuk belajar mendengarkan, menagkap, dan mengerti apa yang seseorang bicarakan.
Semua hal di atas adalah beberapa bentuk aktifitas pelayanan di perpustakaan sekolah yang ideal. Namun, di Indonesia ini, beberapa sekolah apalagi sekolah negeri tidak dapat menyediakan layanan tersebut apabila tidak ada anggaran dari pemerintah yang dikhususkan untuk perbaikan fasilitas perpustakaan. Karena memang semua aktifitas tersebut terbilang mahal dananya.

F. Tujuan dan Fungsi Pelayanan Perpustakaan
  1. Pelayanan perpustakaan meliputi layanan:
    1. pada berbagai jenis perpustakaan,
    2. ruang baca,
    3. sirkulasi bahan pustaka,
    4. rujukan,
    5. abstrak dan indeks,
    6. informasi mutakhir,
    7. literatur dan sebagainya.
  2. Perpustakaan adalah pelayanan. Pelayanan berarti kesibukan. Bahan-bahan pustaka sewaktu-waktu harus tersedia bagi mereka yang memerlukannya. Tidak ada perpustakaan kalau tidak ada layanan.
  3. Suatu tanda yang menunjukkan profesi pustakawan adalah kegiatan layanan dan pustakawan harus selalu memperhatikan kebutuhan pembacanya dalam bidang literatur. Perpustakaan menjadi penting jika berhasil menyediakan bahan pustaka secara cepat dan tepat. Agar dapat mengerjakan itu semua dengan baik maka bagian layanan teknis harus mengolah bahan pustaka sebaik-baiknya.
  4. Tujuan utama perpustakaan ialah melayani pembaca memperoleh bahan perpustakaan yang mereka perlukan. Bahan perpustakaan yang terkumpul dipakai di tempat dan dibawa pulang. Bahan perpustakaan yang banyak tetapi rendah pemakaiannya menunjukkan bahan perpustakaan itu kurang baik.
  5. Perpustakaan sekolah memberikan pelayanan kepada guru, murid, dan orang tua murid. Guru-guru dipacu untuk memakai perpustakaan sehingga mereka juga dapat menyuruh murid-murid untuk mencari bahan yang ada di perpustakaan. Perpustakaan sekolah melatih murid agar dapat mencari informasi secara mandiri.
  6. Layanan kepada masyarakat tidak memandang perbedaan ras, umur, jenis kelamin, dan dasar pendidikan. Karena itu cakupan koleksi luas sekali. Ini dimaksudkan agar perpustakaan dapat memberikan kepuasan kepada mereka. Juga tingkat ke dalaman materi koleksi begitu luas dari yang paling sederhana sampai yang paling sulit. Fungsi perpustakaan umum adalah untuk rekreasi dan penelitian. Fungsi pendidikan tak dapat ditinggalkan, sebab ada masyarakat yang tak dapat melanjutkan pelajaran formal. Mereka dapat belajar di perpustakaan umum sampai memiliki pengetahuan yang setaraf dengan mereka yang terpelajar. Bahkan mungkin melebihi mereka karena kebiasaan belajar mandiri membuka kesempatan untuk belajar seumur hidup.
  7. Pelayanan pada perpustakaan khusus diberikan kepada sekelompok pemakai khusus dalam bidang yang khusus pula. Tetapi jika masyarakat luar menghendaki, mereka dapat menggunakan perpustakaan tersebut atas persetujuan penyelenggara perpustakaan.
  8. Layanan ruang baca merupakan bagian pokok dalam kegiatan layanan perpustakaan, selain layanan sirkulasi dan layanan teknis.
  9. Upaya untuk meningkatkan mutu layanan perpustakaan tidak boleh dipisahkan dengan kegiatan pustakawan sehari-hari.
  10. Sirkulasi Bahan Pustaka menyangkut masalah peredaran bahan-bahan perpustakaan yang dimiliki oleh perpustakaan dengan para pemakainya. Yang dibahas adalah masalah peminjaman, misalnya bahan-bahan yang boleh dipinjam, jangka waktu peminjaman, jam buka perpustakaan, dan statistik untuk membuat laporan perpustakaan. Umumnya perpustakaan meminjamkan buku hanya pada masyarakat di lingkungan tertentu. STAFF
Pustakawan adalah anggota staf berkualifikasi profesional yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan sebuah perpustakaan, sedapat mungkin dibantu staf yang cukup,bekerja sama dengan semua anggota komunitas,dan berhubungan dengan perpustakaan umum lainya.
Peran pustakawan bervariasi tergantung pada kondisi saat ini. Di dalam konteks khusus, ada ranah umum pengetahuan yang penting jika pustakawan mengembangkan dan mengoperasikan jasa perpustakaan yang efektif: yaitu mencakup sumber daya, manajemen perpustakaan dan informasi serta pengajaran. Di dalam lingkungan jaringan yang makin berkembang, pustakawan harus Kompeten dalam perencanaan dan pengajaran keterampilan menangani informasi yang berbeda-beda bagi konsumen dan penerbit. Dengan demikian, pustakawan harus melanjutkan pengembangan dan pelatihan profesionalnya.

Manfaat Perpustakaan Bagi Siswa

Manfaat Perpustakaan Bagi Siswa
Secara terperinci, manfaat perpustakaan bagi siswa adalah sebagai berikut:
  1. Perpustakaan dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik
  2. Perpustakaan dapat menimbulkan kecintaan terhadap membaca kepada peserta didik
  3. Perpustakaan dapat meningkatkan kecerdasan peserta didik
  4. Peprpustakaan dapat memperkaya pengalaman belajar peserta didik
  5. Perpustakaan dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk peserta didik
  6. Perpustakaan dapat melatih peserta didik untuk bertanggung jawab
  7. Perpustakaan dapat membantu peserta didik dalam hal menyelesaikan tugas

Tugas Pokok dan Fungsi Tata Usaha Perpustakaan

Tugas Pokok

Melaksanakan tugas dalam mengkoordinasikan kegiatan administrasi persuratan, kepegawaian, dan keuangan, melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana serta melakukan koordinasi dengan perpustakaan di lingkungan IPB.  

Fungsi

  1. Pelaksanaan koordinasi persuratan, keuangan, aset dan kepegawaian;
  2. Pemeliharaan sarana dan prasarana perpustakaan;
  3. Pelaksanaan koordinasi penjaminan mutu perpustakaan;
  4. Pelaksanaan administrasi pengadaan bahan perpustakaan;
  5. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengadaan bahan perpustakaan; dan
  6. Pelaksanaan koordinasi dan pembinaan perpustakaan fakultas.

KARAKTERISTIK PEMUSTAKA PERPUSTAKAAN


PEMUSTAKA

Istilah pengguna perpustakaan atau pemakai perpustakaan lebih dahulu digunakan sebelum istilah pemustaka muncul. Menurut Sutarno NS dalam Kamus Perpustakaan dan Informasi mendefinisikan pemakai perpustakaan adalah kelompok orang dalam masyarakat yang secara intensif mengunjungi dan memakai layanan dan fasilitas perpustakaan (2008: 150), sedangkan pengguna perpustakaan adalah pengunjung, anggota dan pemakai perpustakaan (2008: 156).
Setelah Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan disahkan, istilah pengguna atau pemakai perpustakaan diubah menjadi pemustaka, dimana pengertian pemustaka menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 9 adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan, sedangkan menurut Wiji Suwarno (2009:80), pemustaka adalah pengguna fasilitas yang disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun fasilitas lainnya).
A. Jenis Pemustaka
Jenis Pemustaka memiliki dua kriteria yaitu :
  • Kriteria objektif  seperti kategori sosio-profesional, bidang spesialisasi, sifat kegiatan yang menyebabkan perlunya informasi, dan alasan menggunakan system informasi
  • Kriteria sosial dan psikologis seperti sikap dan nilai menyangkut informasi pada umumnya dan hubungannya dengan unit informal pada khususnya; sebab dan alasan yang berkaitan dengan prilaku mencari informasi dan komunikasi, prilaku sosial serta profesional Pemustaka.
Jenis Pemustaka dapat dinyatakan sebagai :
  • Pemustakayang belum terlibat dalam kehidupan aktif seperti pelajar dan mahasiswa
  • Pemustaka yang mempunyai pekerjaan, informasi yang diinginkan merupakan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.
B. Karakter Pemustaka
Perpustakaan perlu mengetahui beberapa karakteristik Pemustaka terutama dalam menunjang aktivitasnya. Penna (1988) mengungkapkan karakteristik tersebut adalah :
  1. Individual or group yaitu apakah Pemustaka datang ke perpustakaan sebagai individu atau sebagai suatu kelompok.
  2. Place of learning, yaitu tempat yang biasa digunakan oleh Pemustaka untuk membaca buku atau belajar.
  3. Social situation, yaitu aspek sosial dari Pemustaka.
  4. Leisure or necessity factor, yaitu apakah Pemustaka berkunjung ke perpustakaan untuk sekedar mengisi waktu luang atau karena dia membutuhkan buku atau informasi tertentu.
  5. Subject of study, yaitu bidang apa yang sedang didalami Pemustaka. Apakah dia sedang menulis mengenai suatu subjek tertentu yang sangat khusus, atau sedikit lebih luas.
  6. Level of study, yaitu tingkat pendidikan Pemustaka. Kebutuhan mahasiswa S1 tentu berbeda dengan kebutuhan mahasiswa tingkat S2 atau S3.
  7. Motivation, yaitu sejauh mana keinginan dan antusiasme Pemustaka dalam memanfaatkan layanan perpustakaan.
Menurut Septiyantono (2003) ada berbagai sifat dan karakter Pemustaka yang perlu dipahami agar pustakawan dapat menghadapinya dengan baik. Berikut ini beberapa karakter dan cara menghadapi Pemustaka:
  1. Pendiam dapat dihadapi dengan penyambutan secara ramah untuk menarik perhatiannya,
  2. Tidak sabar, dapat mengemukakan bantuan kita secara maksimal dan secepat mungkin,
  3. Banyak bicara dengan menawarkan bantuan dan mengalihkan perhatian pada hal-hal yang ditawarkan dengan penjelasannya,
  4. Banyak permintaan, dengarkan dan segera penuhi permintaannya serta minta maaf dan memberi alternative lain apabila permintaan tidak tersedia,
  5. Peragu, dengan memberi kepercayaan, tenang, dan tidak memberikan banyak pilihan namun mengikuti seleranya,
  6. Senang membantah harus dihadapi dengan tenang, dan jangan pernah terpancing untuk berdebat,
  7. Lugu dihadapi dengan menerima apa adanya, menanyakan keperluannya dan melayani berdasarkan permintaan,
  8. Siap mental, dihadapi dengan membiarkannya memilih yang dikehendaki, tanpa banyak bertanya, memuji pemakai dan ucapkan terima kasih atas kunjungannya,
  9. Yang curiga dihadapi dengan memberikan jaminan yang baik dan jangan tunjukkan sikap seolah-olah petugas lebih unggul,
  10. Yang sombong dihadapi dengan tenang, sabar menghadapi sikapnya dan tidak terlalu serius, serta berikan kesan bahwa pengguna tersebut perlu dihormati.
c. Kebutuhan Pemustaka
Pemustaka berkunjung ke perpustakaan karena adanya suatu kebutuhan yang ingin dipenuhi. Ada tiga kebutuhan yang sering ditemui pada Pemustaka perpustakaan menurut Fisher (1988) antara lain :
  • Need for information , merupakan suatu kebutuhan akan informasi yang bersifat umum
  • Needs for material and facilities, merupakan kebutuhan untuk mendapatkan buku-buku atau bahan pustaka lain, serta kebutuhan akan fasilitas perpustakaan yang menunjang kegiatan belajar
  • Needs for guidance and support, merupakan kebutuhan untuk mendapatkan bimbingan atau petunjuk yang memudahkan pengguna mendapatkan apa yang diinginkan.
Selain itu, untuk mengatahui lebih jauh tentang kebutuhan pemustaka, dapat juga dilakukan survey atau penelitian yaitu:
  1. berkaitan dengan status diri, apakah yang pemustaka kita itu masih single atau sudah menikah, atau usia untuk siap menikah, dari penggolongan itu saja, kita sebagai pengelola perpustakaan bisa melakukan analisis berkaitan dengan sikap dan perlakuan kita terhadap para pemustaka
  2. berkaitan dengan tingkat pendidikan dari pemustaka, ada yang berpendidikan hingga mencapai gelar guru besar akademik, tetapi ada pula yang berpendidikan setingkat SMA.
  3. pemustaka kita apakah tergolong sebagai pemustaka yang aktif, atau pemustaka yang pasif. Pemustaka aktif tentu dia akan menemukan sesuatu yang menarik di perpustakaan. Dia aktif melakukan peminjaman buku, aktif membaca, aktif mencari informasi dan senang berkunjung di perpustakaan di sela waktu luangnya, situasi demikian membuat pengelola perpustakaan perlu untuk meningkatkan layanan itu. Kelompok yang demikian sering dikatakan sebagai pemustaka yang cinta pada perpustakaan.sedangkan bagi pemustaka yang pasif, perlu kita analisis lebih jauh, apa yang membuat pemustaka hanya datang ke perpustakaan hanya untuk mencari sesuatu yang dibutuhkan. Bagaimana caranya agar perpustakaan menjadi salah satu kebutuhan untuk dikunjungi. Dibutuhkan kreativitas pengelola perpustakaan untuk menciptakan sesuatu yang menjadi daya tarik buat pemustaka.
  4. ada pula pemustaka yang datang ke perpustakaan dengan tujuan untuk mendapatkan ketenangan, dengan duduk dan diam di perpustakaan. Aktivitas membacanya sedikit, tetapi dia menikmati suasana di perpustakaan, dengan dukungan hawa yang sejuk di perpustakaan dan suasana yang nyaman dan tenang.
  5. kelompok yang lain lagi barangkali adalah dari golongan pegiat literasi. Kelompok ini aktif melakukan studi pustaka di berbagai perpustakaan untuk mencari berbagai sumber informasi yang kemudian dituangkan kembali dalam sebuah tulisan. Kelompok pegiat literasi dewasa ini semakin tumbuh dan berkembang di Indonesia, mereka membentuk satu wadah dalam topik yang khusus maupun juga terbuka untuk semua tema.
referensi:
Pramukti Narendra. Survey dan penelitian perpustakaan untuk mengetahui kebutuhan pemustaka. http://pram-oke.blogspot.com/2010/06/survey-dan-penelitian-perpustakaan.html

Peran Guru Pustakawan Pada Perpustakaan Sekolah

Sebagai jantungnya pendidikan di lingkungan sekolah, perpustakaan sekolah memiliki 4 fungsi utama yaitu edukatif, informatif, rekreasi intelektual, dan riset atau penelitian sederhana. Agar fungsi perpustakaan sekolah tersebut dapat dioptimalkan, maka diperlukan guru pustakawan.
Guru pustakawan adalah guru sekolah yang mendapatkan pendidikan atau pelatihan di bidang perpustakaan, selain tugas mengajar juga bertugas di perpustakaan. Keberadaan guru pustakawan memiliki tugas untuk membantu kepala sekolah mengoptimalkan fungsi dan peran perpustakaan sekolah, mempromosikan atau melakukan sosialisasi pentingnya perpustakaan sekolah sebagai media pembelajaran kepada guru dan siswa. Selain itu, guru pustakawan juga berperan sebagai agen perubahan, memengaruhi, dan mengarahkan seluruh komponen sekolah mencapai kualitas pendidikan. Oleh karena itu, guru pustakawan hendaknya memiliki kompetensi, ilmu pengetahuan, dan keterampilan khusus.
Daftar Pustaka:
(1) Lasa Hs. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.